Pada umumnya realisme
dilihat sebagai reaksi terhadap aliran romantik. Realisme berusaha
menggambarkan hidup dengan sejujur-jujurnya tanpa prasangka dan tanpa usaha
memperindahnya. Aliran ini didorong oleh semangat zaman yang mementingkan
kegiatan yang rasional dan Abad ke-19 adalah abad
penuh perubahan dalam sejarah peradaban Barat. Perubahan itu mencakup
pertumbuhan 1) nasionalisme yang sangat kuat, 2) kelas menengah, dan 3) aspirasi
atau slogan kebebasan. Pada
abad ke-19 Inggris merajai dunia. Britania memerintah serta
menguasai samudera dan dunia. Hal itu disebabkan adanya revolusi industri dan
penemuan Charles Darwin dalam khazanah ilmu pengetahuan dan teorinya, yaitu
teori evolusi.
Revolusi industri memacu
kemajuan ekonomi, sosial, dan teknologi. Kemajuan-kemajuan di bidang itu
mengokohkan iptek dan kelas menengah, kemudian segala sesuatu dimesinkan.
Revolusi industri merupakan katalisator bangkitnya kelas menengah.kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke-19. Realisme selalu
memasukkan moral, dengan demikian seni bagi realisme adalah sarana untuk
mengkritik dan menyampaikan pesan moral. Inilah yang kemudian
ditolak oleh gerakan seni untuk seni karena puisi bukan merupakan sarana pesan. Genre penting dalam
realisme adalah novel. Novel-novel sejarah dapat dimasukkan ke dalam realismePada abad ke-19 muncul
juga gerakan sosialisme. gerakan ini mengajarkan kolektivisme dan kebersamaan.
Karl Marx mengumumkan manifestonya dan dari manifesto ini lahirlah komunisme. Kepercayaan terhadap
agama juga merosot sebagai akibat perkembangan iptek. Karena agama tidak lagi
mndominasi kehidupan manusia, maka dicari formulasi baru terhadap kepercayaan
agama. Hegel (Jerman) adalah orang yang melakukan pekerjaan itu.Suatu perkembangan
realisme lain adalah Neue Sachlichkeit—dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilahThe New Objectivity– yang muncul pada awal
abad ke-20. Aliran ini, sesuai dengan realisme, hendak mencapai gambaran kenyataan
secara objektif, namun dengan banyak menghadirkan kritik sosial dan poltik.